1.
Pengertian
Struktur Sosial
Struktur
sosial berasal dari dari bahasa latin “structum” yang berarti “menyusun”,
membangun untuk sebuah gedung, dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang
berarti “kerangka”.
Dalam
antropologi sosial konsep struktur sosial sering dianggap sama dengan
organisasi sosial, khususnya jika dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan
kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang masih sederhana.
a. Definisi
Struktur Sosial Berdasarkan Pendapat Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa definisi
para ahli mengenai struktur sosial.
1) Raymond Flirt menyatakan
bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai
tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga
dimana orang banyak tersebut ambil bagian.
2) Menurut
Soerjono Soekanto (1993), bahwa
organisasi berkaitan dengan pilhan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial
aktual. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih fundamental
yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara
organisasi. Dengan kata lain, struktur
soail diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan
peranan-peranan sosial.
3) E.R Lanch menetapkan
konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu
dan kelompok sosial.
Dari
definisi-definisi tersebut di atas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan
skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat pada
posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai
suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu
yang lama.
b. Analogi
Struktur Sosial
Untuk
lebih mudah dalam memahami struktur sosial suatu masyarakat, dapat dengan
memperhatiakan perumpamaan berikut ini.
1) Apabila
masyarakat diumpamakan sebuah bangunan, maka struktur sosial masyarakat
tersebut adalah kerangka sebuah bangunan yang terdiri dari kayu, besi, dan
komponen-komponen bangunan lainnya. Komponen-komponen tersebut jalin-menjalin
membentuk suatu bangunan. Bangunan tersebut tidak dapat berdiri kokoh apabila
salah satu atau beberapa komponen yang dibutuhkan untuk membuat bangunan
tersebut tidak ada.
2) Apabila
masyarakat diumpamakan sebagai sebuah keluarga, maka struktur sosial identik
dengan kedudukan, peran, dan pola interaksi antaranggota keluarga. Di mana
dalam sebuah terdapat peran dan kedudukan dari masing-masing anggotanya.
Seperti peran dan kedudukan seorang ayah, ibu, anak, pengurus anak, dan lain
sebagainya. Setiap keluarga memiliki norma-norma yang disepakati bersama
mengenai bagaimana pola hubungan dalam keluarga tersebut dijalankan, begitu pun
dalam suatu masyarakat. Oleh sebab itu, struktur sosial memiliki ciri-ciri
khas.